Your Ad Here

Jumat, 27 Maret 2009

Tips Bonsai penanaman

Andhini tidak mengerti jalan pikiran almarhum ayahnya. Mengapa bonsai milik ayahnya yang selama ini ia inginkan malah diwariskan kepada kakaknya. Padalah ia telah tertarik kepada bonsai itu sejak 11 tahun yang lalu. Saat itu ia yang masih duduk di kelas 3 SD selalu antusias mengamati ayahnya merawat bonsai tersebut. Ia pun menyatakan kepada ayahnya bahwa suatu hari nanti ia ingin meneruskan tugasnya merawat bonsai tersebut. Sementara kakaknya baru tertarik dengan bonsai tersebut sekitar 2 tahun yang lalu.

Oleh ayahnya, Andhini hanya diwarisi peralatan bercocok tanam dan sebuah buku mengenai bonsai. Ayahnya yang sedang sakit saat itu hanya berkata “Tentukanlah sendiri tanaman bonsai kesayanganmu. Pilihlah dengan hatimu. Rawatlah ia dengan penuh kesabaran. Peliharalah hanya satu bonsai saja”.

Tidak mudah bagi Andhini untuk mencari tanaman lain yang menarik hatinya. Wajar saja, bertahun-tahun yang ada dalam hatinya adalah bonsai milik ayahnya. Namun, suatu hari ia baru menyadari bahwa ada sebuah tanaman di pekarangannya yang dapat ia jadikan tanaman bonsai. Batangnya merupakan perpaduan antara kekokohan dan keanggunan. Daun-daunnya dapat menjadi peneduh mata bagi yang melihatnya.

Andhini pun kini sedang mempelajari karakteristik tanaman tersebut dan teknik pembonsaiannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar